Indonesia Benua Atlantis yang Hilang, begitulah menurut Profesor Arysio Santos, seorang ilmuwan asal Brazil. Ini adalah kesimpulan setelah meneliti selama 30 tahun. Sebuah waktu yang tidak sebentar hingga memunculkan kata akhir ini.
Dengan beberapa dugaan kuat, kaitan Atlantis dengan Indonesia yang menurut Prof. A. Santos, Indonesia memenuhi semua dari 53 ciri-cirinya. Selain itu kemungkinan besar juga erat kaitannya dengan peristiwa banjir besar yang terjadi pada masa Nabi Nuh.
Benarkah Indonesia Benua Atlantis?
Prof. A. Santos sendiri dalam bukunya memang tidak menyebutkan kaitan Nabi Nuh dengan Atlantis maupun Indonesia. Bahkan ia nyaris tidak menyinggung Nuh sama sekali. Apalagi yang dibahas dalam buku tersebut lebih banyak merujuk kepada mitologi Yunani, Romawi, Inca Maya Aztec, serta mengkaji dari literatur kitab suci agama Hindu. Adapun kitab Injil, dan rujukan Yahudi berupa Talmud hanya dibahas sedikit, tetapi tidak membahas sama sekali dari Al-Qur’an.
Kembali ke Al-Qur’an, yang memang ada beberapa kali membahas tentang peristiwa Nabi Nuh ini, memang tidak disebutkan penyebab mengapa air bisa naik, banjir plus hujan yang bahkan saking tingginya hingga menyebabkan gunung-gunungpun tersapu air dan tidak bisa dijadikan tempat untuk berlindung.
Melalui pemaparan Prof. A. Santos, disebutkan bahwa peristiwa tenggelamnya benua Atlantis berlangsung sekitar 11600 tahun yang lalu. Peristiwa ini selain menyebabkan Atlantis lenyap, juga membinasakan sekitar 20 juta penduduknya yang saat itu sudah dalam kebudayaan yang modern. Adapun untuk penduduk yang masih bisa selamat, menyelamatkan diri menggunakan perahu. Peristiwa migrasi dengan perahu ini juga digambarkan dalam simbol-simbol suku Mesir kuno, Inca Maya Aztec dan beberapa tradisi kuno.
Karena besarnya peristiwa ini, zaman es pleistosen yang saat itu terjadi selama beberapa ribu tahun menjadi berakhir. Es yang selama itu melingkupi mayoritas permukaan bumi mencair karena tertutup abu. Abu hasil letusan pilar Herkules yang setelah diteliti lebih lanjut secara literal, khususnya karya Plato, menurut Prof. A. Santos adalah gunung Krakatau purba. Adapun pilar Herkules yang lainnya adalah gunung Dempo.
Dahsyatnya letusan Krakatau ini memutuskan pulau Jawa dan Sumatera, meluapkan air yang berada di dekatnya ke angkasa sehingga menimbulkan hujan besar dan badai, menimbulkan tsunami, mencairkan es, dan menaikkan permukaan air laut hingga 200 meter. Akibat langsungnya Atlantis tenggelam sekitar 150-200 meter.
Jika dalam Al-Qur’an, peristiwa nabi Nuh ini disebutkan sebagai ayat atau pertanda untuk semesta alam. Mungkin sedikit pemaparan ringkas ini kurang pas dan tidak bisa dipahami. Sehingga ada baiknya bila membaca sendiri buku setebal enam ratusan halaman tersebut, serta membandingkan dengan isi Al-Qur’an tentang peristiwa Nabi Nuh tersebut.
Beberapa ciri yang disebutkan oleh Prof. A. Santos dari literatur tulisan Plato adalah Atlantis berada di wilayah tropis dengan suhu hangat, panen padi-padian dua kali setahun, tanahnya sangat subur. Adapun bukti bahwa tenggelamnya hanya di kisaran 200 meter, diyakini oleh Prof. A. Santos dari peta Bathymetri Indonesia yang memiliki perairan dangkal di sekitar pulau-pulaunya khususnya Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.
Keyakinan Prof. A. Santos akan Indonesia sebagai Atlantis ini menguat setelah terjadinya tsunami besar yang melanda Aceh 26 Desember 2004 lalu. Sayangnya, sebelum ia sempat berkunjung ke Indonesia, keburu meninggal di pertengahan tahun 2005. Untuk membuktikan klaim ini, Prof. A. Santos menyarankan agar melakukan penelitian bawah laut di kedalaman 150-200 meter di perairan Indonesia, khususnya di lautan Jawa.
Bila memang pada akhirnya terbukti Atlantis adalah Indonesia, menurut Prof. A. Santos ini akan mematahkan klaim dunia Barat khususnya Eropa bahwa segala kebudayaan dan kemajuan berasal dari sana. Juga mematahkan teori tumbukan meteor yang menghantam bumi sehingga mengakibatkan terjadinya awal zaman es (padahal Gunung Toba meletus 75 ribu tahun silam), serta menyebabkan zaman es berakhir (padahal Gunung Krakatau yang meletus).
Dengan demikian teori-teori yang berlaku di dunia pendidikan harus segera direvisi, bahkan termasuk teori evolusi yang diangkat oleh Darwin ditentang habis-habisan oleh Prof. A. Santos. Ia juga menyayangkan terpisahnya kajian dunia agama dengan dunia pengetahuan, padahal erat kaitannya.
Benua ATLANTIS ini hilang di karenakan tenggelam oleh lautan dan bencana gempa bumi,hingga mngakibatkhn daratan ATLANTIS ini tenggelam hingga mencapai dasar laut, terlihat jelas bahwa ada bangunan-bangunan tua yang sudah ada sejak berabad-abad di dasar laut di selat sunda.
Keberadaan Kota Atlantis yang diperkirakan tenggelam 11.600 tahun lalu masih menjadi misteri.Namun, ada satu dokumen yang menyebut Indonesia merupakan wilayah Atlantis yang sebenarnya.Benarkah?
ATLANTIS adalah legenda, Atlantis adalah misteri, dan Atlantis selalu mengundang pertanyaan. Benua yang disebut sebagai taman eden atau surga itu diyakini menjadi pusat peradaban dunia pada zaman es. Meskipun manusia sudah mencari sisasisa keberadaan kota ini selama ratusan tahun dan lebih dari 5.000 buku mengenai Atlantis diterbitkan, tidak ada satu pun yang bisa memastikan di mana sebenarnya Atlantis berada dan benarkah Atlantis itu memang ada atau hanya dongeng yang dikisahkan filsufYunani,Plato. Ratusan ekspedisi yang menjelajahi Siprus,Afrika, Laut Mediterania, Amerika Selatan, Kepulauan Karibia hingga Mesir untuk mencari jejak Atlantis pun belum memperoleh bukti valid di mana surga Atlantis berada.
Setelah puluhan wilayah sebelumnya tidak juga memberi bukti valid,Indonesia kini disebutsebut sebagai tempat Atlantis sesungguhnya,sebuah surga dunia yang tenggelam dalam waktu sehari semalam. Di antara begitu banyak pakar yang meyakini Atlantis berada di Indonesia adalah Profesor Arysio Santos. Geolog dan fisikawan nuklir asal Brasil ini melakukan penelitian selama 30 tahun untuk meneliti keberadaan Atlantis. Lewat bukunya, Atlantis: The Lost Continent Finally Found, Santos memberikan sejumlah paparan serta analisisnya. Santos menelusur lokasi Atlantis berdasarkan pendekatan ilmu geologi, astronomi,paleontologi,arkeologi, linguistik, etnologi, dan comparative mythology.
Santos meyakini benua menghilang akibat letusan beberapa gunung berapi yang terjadi bersamaan pada akhir zaman es sekitar 11.600 tahun lalu. Di antara gunung besar yang meletus zaman itu adalah Gunung Krakatau Purba (induk Gunung Krakatau yang meletus pada 1883) yang konon letusannya sanggup menggelapkan seluruh dunia. Letusan gunung berapi yang terjadi bersamaan ini menimbulkan gempa, pencairan es, banjir, serta gelombang tsunami sangat besar. Saat gunung berapi itu meletus, ledakannya membuka Selat Sunda. Peristiwa itu juga mengakibatkan tenggelamnya sebagian permukaan bumi yang kemudian disebut Atlantis.
Bencana mahadahsyat ini juga mengakibatkan punahnya hampir 70% spesies mamalia yang hidup pada masa itu, termasuk manusia. Mereka yang selamat kemudian berpencar ke berbagai penjuru dunia dengan membawa peradaban mereka di wilayah baru. “Kemungkinan besar dua atau tiga spesies manusia seperti ‘hobbit’ yang baru-baru ini ditemukan di Pulau Flores musnah dalam waktu yang hampir sama,”tulis Santos. Sebelum terjadinya bencana banjir itu, beberapa wilayah Indonesia seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Nusa Tenggara diyakini masih menyatu dengan semenanjung Malaysia serta Benua Asia.
Berdasarkan cerita Plato, Atlantis merupakan negara makmur yang bermandi matahari sepanjang waktu.Dasar inilah yang menjadi salah satu teori Santos mengenai keberadaan Atlantis di Indonesia. Perlu dicatat bahwa Atlantis berjaya saat sebagian besar dunia masih diselimuti es di mana temperatur bumi kala itu diperkirakan lebih dingin 15 derajat Celsius daripada sekarang. Wilayah yang bermandi sinar matahari sepanjang waktu pastilah berada di garis khatulistiwa dan Indonesia memiliki prasyarat untuk itu. Dalam cerita yang dituturkan Plato, Atlantis juga digambarkan menjadi pusat peradaban dunia dari budaya, kekayaan alam, ilmu/teknologi, bahasa, dan lainlain. Plato juga menceritakan negara Atlantis yang kaya dengan bahan mineral serta memiliki sistem bercocok tanam yang sangat maju. Merujuk cerita Plato, wilayah Atlantis haruslah berada di daerah yang diyakini beriklim tropis yang memungkinkan adanya banyak bahan mineral dan pertanian yang maju karena sistem bercocok tanam yang maju hanya akan tumbuh di daerah yang didukung iklim yang tepat seperti iklim tropis.Kekayaan Indonesia termasuk rempah-rempah menjadi kemungkinan lain akan keberadaan Atlantis di wilayah Nusantara ini. Kemasyhuran Indonesia sebagai surga rempah dan mineral bahkan kemudian dicari-cari Dunia Barat.
Menurut Santos, pulau-pulau di Indonesia yang mencapai ribuan itu merupakan puncak-puncak gunung dan dataran-dataran tinggi benua Atlantis yang dulu tenggelam. Satu hal yang ditekankan Santos adalah banyak peneliti selama ini terkecoh dengan nama Atlantis. Mereka melihat kedekatan nama Atlantis dengan Samudera Atlantik yang terletak di antara Eropa, Amerika dan Afrika.Padahal pada masa kuno hingga era Christoper Columbus atau sebelum ditemukannya Benua Amerika,Samudra Atlantik yang dimaksud adalah terusan Samudra Pasifik dan Hindia.
Sekali lagi Indonesia memiliki syarat untuk itu karena Indonesia berada di antara dua samudera tersebut. Jika terdapat begitu banyak kemungkinan Indonesia menjadi lokasi sesungguhnya Atlantis lalu, mengapa selama ini nama Indonesia jarang disebut-sebut dalam referensi Atlantis? Santos menilai keengganan Dunia Barat melakukan ekspedisi ataupun mengakui Indonesia sebagai wilayah Atlantis adalah karena hal itu akan mengubah catatan sejarah tentang siapa penemu perdaban.Dengan adanya sejumlah bukti mengenai keberadaan Atlantis di Indonesia maka teori yang mengatakan Barat sebagai penemu dan pusat peradaban dunia akan hancur.
“Kenyataan Atlantis (berada di Indonesia) kemungkinan besar akan mengakibatkan perlunya revisi besar-besaran dalam ilmu humaniora,seperti antropologi,sejarah, linguistik, arkelogi, evolusi, paleantropologi dan bahkan mungkin agama,” tulis Santos dalam bukunya. Selain Santos,banyak arkeolog Amerika Serikat yang juga meyakini Atlantis adalah sebuah pulau besar bernama Sunda Land yang luasnya dua kali negara India. Daratan itu kini tinggal Sumatra, Jawa dan Kalimantan. Salah satu pulau di Indonesia yang kemungkinan bisa menjadi contoh terbaik dari keberadaan sisa-sisa Atlantis adalah Pulau Natuna,Riau. Berdasarkan penelitian, gen yang dimiliki penduduk asli Natuna mirip dengan bangsa Austronesia tertua.
Rumpun bangsa Austronesia yang menjadi cikal bakal bangsabangsa Asia merupakan sebuah fenomena besar dalam sejarah keberadaan manusia. Rumpun ini kini tersebar dari Madagaskar di barat hingga Pulau Paskah di Timur. Rumpun bangsa ini juga melahirkan 1.200 bahasa yang kini tersebar di berbagai belahan bumi dan dipakai lebih dari 300 juta orang. Yang menarik, 80% dari rumpun penutur bahasa Austronesia tinggal di Kepulauan Nusantara Indonesia. Namun, pendapat Santos dkk yang meyakini bahwa Atlantis berada di Indonesia ini masih harus dikaji karena kurang dilengkapi bukti-bukti .
Pakar Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ProfWahyu Hantoro mengatakan analisa Santos masih berupa hipotesa. Wahyu juga menilai pelu dijelaskan lebih lanjut kategorisasi jenis kebuayaan tinggi yang ada pada zaman Atlantis serta gelombang setinggi apa yang bisa membuat Paparan Sunda terbelah.
Indonesia Benua Atlantis yang Hilang
Di bawah ini opinikoe kutipkan 24 syarat Atlantis (di mana saja di seluruh dunia) hasil kesepakatan para peneliti Atlantis dari 15 negara yang berkumpul di Pulau Milos, Yunani, dari 11 hingga 13 Juli 2005. Mereka bertukar pikiran mengenai keberadaan Benua Atlantis.
Selama konferensi dengan judul “Hipotesis Atlantis – Mencari Benua yang Hilang”, para spesialis dalam bidang arkeologi, geologi, volkanologi dan ilmu-ilmu lain memperesentasikan pandangannya tentang keberadaan Atlantis, waktu menghilangnya, penyebabnya, dan kebudayaannya. Para ilmuwan menduga bahwa bencana yang dimaksud adalah Tsunami dan gempa bumi akibat meletus’nya gunung berapi. Seorang Brasil Profesor Arysio Nunes dos Santos dalam bukunya berjudul “Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitive Localization of Plato’s Lost Civilization” yang menyatakan bahwa Atlantis adalah Indonesia. apakah dengan pendapat dari proffesor brasil itu Keberadaan Atlantis Terkuak di Indonesia ????
Ada 24 syarat Atlantis (di mana saja di seluruh dunia) hasil kesepakatan para peneliti Atlantis dari 15 negara yang berkumpul di Pulau Milos, Yunani, dari 11 hingga 13 Juli 2005. Mereka bertukar pikiran mengenai keberadaan Benua Atlantis, peserta konferensi akhirnya setuju pada 24 kriteria yang secara geografis harus memenuhi persyaratan keberadaan lokasi Atlantis, yaitu:
- Metropolis Atlantis harus terletak di suatu tempat yang tanahnya pernah ada atau sebagian masih ada.
- Metropolis Atlantis harus mempunyai morfologi yang jelas berupa selang-seling daratan dan perairan yang berbentuk cincin memusat.
- Atlantis harus berada di luar Pilar-pilar Hercules.
- Metropolis Atlantis lebih besar dari Libya dan Anatolia, dan Timur Tengah dan Sinai (gabungan).
- Atlantis harus pernah dihuni oleh masyarakat maju/beradab/cerdas (literate population) dengan ketrampilan dalam bidang metalurgi dan navigasi.
- Metropolis Atlantis harus secara rutin dapat dicapai melalui laut dari Athena.
- Pada waktu itu, Atlantis harus berada dalam situasi perang dengan Athena.
- Metropolis Atlantis harus mengalami penderitaan dan kehancuran fisik parah yang tidak terperikan (unprecedented proportions).
- Metropolis Atlantis harus tenggelam seluruhnya atau sebagian di bawah air.
- Waktu kehancuran Metropolis Atlantis adalah 9000 tahun Mesir, sebelum abad ke-6 SM.
- Bagian dari Atlantis berada sejauh 50 stadia (7,5 km) dari kota.
- Atlantis padat penduduk yang cukup untuk mendukung suatu pasukan besar (10.000 kereta perang, 1.200 kapal, 1.200.000 pasukan).
- Ciri agama penduduk Atlantis adalah mengurbankan banteng-banteng.
- Kehancuran Atlantis dibarengi oleh adanya gempa bumi.
- Setelah kehancuran Atlantis, jalur pelayaran tertutup.
- Gajah-gajah hidup di Atlantis.
- Tidak mungkin terjadi proses-proses selain proses-proses fisik atau geologis yang menyebabkan kehancuran Atlantis.
- Banyak mata air panas dan dingin, dengan kandungan endapan mineral, terdapat di Atlantis.
- Atlantis terletak di dataran pantai berukuran 2000 X 3000 stadia, dikelilingi oleh pegunungan yang langsung berbatasan dengan laut.
- Atlantis menguasai negara-negara lain pada zamannya.
- Angin di Atlantis berhembus dari arah utara (hanya terjadi di belahan bumi utara).
- Batuan Atlantis terdiri dari bermacam warna: hitam, putih, dan merah.
- Banyak saluran-saluran irigasi dibuat di Atlantis.
- Setiap 5 dan 6 tahun sekali, penduduk Atlantis berkurban banteng.
Gambaran Plato Mengenai Benua Atlantis
1. Lokasi Atlantis
“Kekuatan ini datang dari samudera Atlantik. Pada waktu itu, samudera Atlantik dapat dilayari dan ada sebuah pulau yang terletak di hadapan selat yang engkau sebut pilar-pilar Herkules. Pulau itu lebih luas dibandingkan dengan gabungan Libya dan Asia dan pilar-pilar ini juga merupakan pintu masuk ke pulau-pulau lain di sekitarnya, dan dari pulau-pulau itu engkau dapat sampai ke seluruh benua yang menjadi pembatas laut Atlantik. Laut yang ada di dalam pilar-pilar Herkules hanyalah seperti sebuah pelabuhan yang memiliki pintu masuk sempit. Namun laut yang di luarnya adalah laut yang sesungguhnya, dan benua yang mengelilinginya dapat disebut benua tanpa batas. Di wilayah Atlantis ini, ada sebuah kerajaan besar yang memerintah keseluruhan pulau dan pulau lain disekitarnya serta sebagian wilayah di benua lainnya” (Timaeus).
2. Asal mula bangsa Atlantis
“Sebelumnya aku telah berbicara mengenai pembagian wilayah yang diadakan bagi para dewa dan bagaimana mereka tersebar ke seluruh dunia dalam proporsi yang berbeda-beda. Dan Poseidon, menerima bagiannya, yaitu pulau Atlantis. Masing-masing daratan memiliki sirkumferen yang berjarak sama dari tengah pulau tersebut. Jadi tidak ada satu orang dan satu kapalpun yang dapat mencapai pulau itu. Poseidon lalu membuat dua mata air di tengah-tengah pulau, satu air hangat dan satu lagi air dingin. ia juga membuat berbagai macam makanan muncul dari tanah yang subur.
3. Nenek Moyang bangsa Atlantis
Poseidon dan Cleito memiliki lima pasang anak kembar laki-laki. Ia lalu membagi pulau Atlantis menjadi sepuluh bagian. Ia memberikan kepada anak tertua dari pasangan kembar pertama tempat kediaman ibu mereka dan wilayah yang mengelilinginya yang merupakan tanah terluas dan terbaik. Ia juga menjadikannya raja atas saudara-saudaranya. Poseidon memberi nama anak itu Atlas. Dan karenanya seluruh pulau dan samudera itu disebut Atlantik.
4. Kemakmuran Bangsa Atlantis
Tanah Atlantis adalah tanah yang terbaik di dunia dan karenanya mampu menampung pasukan dalam jumlah besar. Tanah itu juga mendapatkan keuntungan dari curah hujan tahunan, memiliki persediaan yang melimpah di semua tempat. Orichalcum bisa digali di banyak wilayah di pulau itu. Pada masa itu Orichalcum lebih berharga dibanding benda berharga apapun, kecuali emas. Di pulau itu juga banyak terdapat kayu untuk pekerjaan para tukang kayu dan cukup banyak persediaan untuk hewan-hewan ternak ataupun hewan liar, yang hidup di sungai ataupun darat, yang hidup di gunung ataupun dataran. Bahkan di pulau itu juga terdapat banyak gajah.
5. Struktur Masyarakat Atlantis
Pada masa itu, wilayah Atlantis didiami oleh berbagai kelas masyarakat. Ada tukang batu, tukang kayu, ada suami-suami dan para prajurit. Bagi para prajurit, mereka mendapat wilayah sendiri dan semua keperluan untuk kehidupan dan pendidikan disediakan dengan berlimpah. Mereka tidak pernah menganggap bahwa kepunyaan mereka adalah milik mereka sendiri. Mereka menganggapnya sebagai kepunyaan bersama. Mereka juga tidak pernah menuntut makanan lebih banyak dari yang dibutuhkan. Para prajurit ini tinggal di sekitar kuil Athena dan Hephaestus di puncak bukit.
Di tempat itu mereka kemudian membuat pagar untuk melindungi tempat itu. Di sebelah utara, mereka membangun ruangan untuk makan di musim dingin dan membuat bangunan-bangunan yang dapat digunakan untuk kebutuhan bersama. Mereka tidak memuja emas dan perak karena bagi mereka, semua itu tidak ada gunanya. mereka juga membangun rumah sederhana dimana anak-anak mereka dapat bertumbuh. Inilah cara mereka hidup, mereka menjadi penjaga kaum mereka sendiri dan menjadi pemimpin bagi seluruh kaum Helenis yang dengan sukarela menjadi pengikut mereka. Lalu mereka juga menjaga jumlah perempuan dan laki-laki dalam jumlah yang sama untuk berjaga-jaga bila terjadi perang. Dengan cara inilah mereka mengelola wilayah mereka dan seluruh wilayah Hellas dengan adil. Atlantis menjadi sangat termashyur di seluruh Eropa dan Asia karena ketampanan dan kebaikan hati para penduduknya.
6. Teknologi Atlantis
Mereka membangun kuil, istana dan pelabuhan-pelabuhan. Mereka juga mengatur seluruh wilayah dengan susunan sebagai berikut : pertama mereka membangun jembatan untuk menghubungkan wilayah air dengan daratan yang mengelilingi kota kuno. Lalu membuat jalan dari dan ke arah istana. Mereka membangun istana di tempat kediaman dewa-dewa dan nenek moyang mereka yang terus dipelihara oleh generasi berikutnya. Setiap raja menurunkan kemampuannya yang luar biasa kepada raja berikutnya hingga mereka mampu membangun bangunan yang luar biasa besar dan indah. Dan mereka membangun sebuah kanal selebar 300 kaki dengan kedalaman 100 kaki dan panjang 50 stadia (9 km). Mereka juga membuat jalan masuk yang cukup besar untuk dilewati bahkan oleh kapal terbesar dan Lewat kanal ini mereka dapat berlayar menuju zona terluar.
7. Kehancuran Benua Atlantis
9.000 tahun adalah jumlah tahun yang telah berlangsung sejak perang yang terjadi antara mereka yang berdiam di luar pilar-pilar Herkules dengan mereka yang berdiam di dalamnya. Pasukan yang satu dipimpin oleh kota-kota Athena. Di pihak lain, pasukannya dipimpin langsung oleh raja-raja dari Atlantis, yaitu seperti yang telah aku jelaskan, sebuah pulau yang lebih besar dibanding gabungan Libya dan Asia, yang kemudian dihancurkan oleh sebuah gempa bumi dan menjadi tumpukan lumpur yang menjadi penghalang bagi para penjelajah yang berlayar ke bagian samudera yang lain. Banyak air bah yang telah terjadi selama 9.000 tahun, yaitu jumlah tahun yang telah terjadi ketika aku berbicara. Dan selama waktu itu juga telah terjadi banyak perubahan. Tidak pernah terjadi dalam sejarah begitu banyak akumulasi tanah yang jatuh dari pegunungan di satu wilayah.
Namun tanah telah berjatuhan dan menimbun wilayah Atlantis dan menutupinya dari pandangan mata. Karena hanya dalam semalam, hujan yang luar biasa lebat menyapu bumi dan pada saat yang bersamaan terjadi gempa bumi. Lalu muncul air bah yang menggenang seluruh wilayah. Namun sesudah itu, muncul gempa bumi dan banjir yang dashyat. Dan dalam satu hari satu malam, semua penduduknya tenggelam ke dalam perut bumi dan pulau Atlantis lenyap ke dalam samudera luas. Dan karena alasan inilah, bagian samudera disana menjadi tidak dapat dilewati dan dijelajahi karena ada tumpukan lumpur yang diakibatkan oleh kehancuran pulau tesebut.
Jika berbicara tentang Atlantis tidak akan ada habisnya, kalau memang Indonesia Benua Atlantis yang Hilang kita patut berbangga namun juga harus mengambil pelajaran besar dari bencana yang dialami Atlantis.
Jika sobat opinikoe punya info menarik atau pendapat lain mengenai Atlantis, silahkan tulis dikolom komentar.