Menumbuhkan Sikap Mandiri Anak, merupakan hal penting agar dia dapat tumbuh menjadi sosok yang mumpuni dan bertanggung jawab. Bisa bangun pagi, beberes kamar dan mainan serta mandi sendiri merupakan contoh prilaku mandiri yang bisa ditunjukkan si kecil.
Namun pada kenyataannya, ini tidaklah mudah. Apalagi kalau si kecil punya seseorang yang bisa ia bermanja-manja dalam segala hal.
Orang tua berperan besar membesarkan anak-anak yang penuh percaya diri. Karena pelajaran pertama dan paling mengena dalam kehidupan anak-anak berasal dari keluarga, maka bukan mengejutkan jika kepercayaan diri seorang anak juga tergantung seberapa besar hal itu diasah di rumah. Secara alami orangtua tentu ingin menanamkan sikap bisa melakukan apa saja pada anak-anak sehingga anak berani mengadapi tantangan baru dan seiring waktu, juga menumbuhkan kepercayaan dirinya.
Table of Contents
Tips Menumbuhkan Sikap Mandiri Anak
Menanamkan kemandirian tidak melulu dilakukan dengan menyuruh si kecil ini itu loh moms. Cobalah ajak si kecil untuk bermain di luar dengan berbagai macam permainan petualangan, baik aktif maupun pasif.
Dilansir dari Kid’s Health.org, ini yang bisa dilakukan orang tua agar anak tumbuh jadi individu percaya diri dan mandiri.
1. Memberikan tugas pada anak
Mengembangkan rasa percaya diri anak bisa dilakukan dengan adanya kompetensi atau kemampuan anak dalam melakukan suatu hal. Mulailah dengan “run an errand”, yaitu memberi kepercayaan dengan pemberian tugas pada anak, misalnya belanja di toko dekat rumah sendiri atau berangkat ke sekolah jalan kaki bersama teman-temannya.
2. Menghargai pencapaian anak
Setelah melakukan tugasnya dengan baik, jangan lupa memuji anak. Berikan rasa penghargaan pada apa yang telah dilakukan anak. Besar kecilnya pencapaian atau prestasi anak patut dihargai karena ini membantu menumbuhkan kepercayaan diri anak dan merupakan cara membesarkan hati anak.
3. Menghadapi kegagalan dan penolakan
Anak juga perlu belajar menghadapi kegagalan dan penolakan. Memahami bahwa tidak semua keinginannya terpenuhi dan belajar menerima kekalahan dan merasakan kekecewaan serta belajar bangkit lagi untuk memulai dari awal. Bahwa tak perlu malu hanya karena gagal. Kegagalan juga akan melatih kesabaran anak.
4. Biarkan anak melakukan kesalahan
Anak perlu mengalami banyak hal dan tak masalah jika ia melakukan kesalahan. Orangtua perlu memberi banyak kesempatan pada anak untuk menerima banyak pengalaman dan mencoba hal baru sehingga anak banyak belajar dari pengalamannya.
5. Pantau dari jauh
Pengawasan orangtua tentu diperlukan. Jangan langsung turun tangan ketika anak menghadapi masalah, misalnya bertengar dengan temannya. Lihat dahulu bagaimana anak mengatasinya sendiri. Ini adalah cara melatih kemampuan problem-solving anak. Ke depannya, ia akan dihadapkan pada berbagai masalah kehidupan, jadi ia perlu belajar menyelesaikan masalahnya sendiri, tidak jadi anak manja. Turun tanganlah jika diperlukan.
Selain dapat merangsang kerja motorik kasar pada anak, permainan di luar juga dapat membuatnya bergerak secara mandiri, aktif, dan lebih kreatif. Anak pun dapat belajar bersosialisi mandiri dan mengembangkan kemampuan personalnya.
Jadi, cobalah untuk terus memberikan si kecil kepercayaan, apresiasi, dan kesempatan. Jika si kecil masih melakukan kesalahan, cobalah komunikasikan dengan baik. Lebih penting lagi, sobat juga harus tetap memberikan panutan yang konsisten ya serta stimulasi-stimulasi menyenangkan melalui permainan dan kegiatan yang menyenangkan