Candi Borobudur Peninggallan Nabi Sulaiman

Candi Borobudur Peninggallan Nabi Sulaiman

Borobudur Peninggallan Nabi Sulaiman, begitulah yang diungkapkan oleh Bapak KH Fahmi Basya didalam bukunya yang berjudul Indonesia Negeri Saba. Buku ini cukup meraih dan perhatian netizen, baik pro maupun kontra. ini dibuktikan dari dibuatnya sebuah thread kaskus dengan judul Kelemahan teori ‘Borobudur peninggalan nabi Sulaiman.

Sebelum kita membahas Candi Borobudur Peninggallan Nabi Sulaiman, ada baiknya kita mengutip beberapa sejarah candi borobudur yang selama ini kita ketahui dan pelajari sebagai berikut:

Dikutip dari wikepedia sebagai berikut :

Tidak ditemukan bukti tertulis yang menjelaskan siapakah yang membangun Borobudur dan apa kegunaannya.Waktu pembangunannya diperkirakan berdasarkan perbandingan antara jenis aksara yang tertulis di kaki tertutup Karmawibhangga dengan jenis aksara yang lazim digunakan pada prasasti kerajaan abad ke-8 dan ke-9. Diperkirakan Borobudur dibangun sekitar tahun 800 masehi.Kurun waktu ini sesuai dengan kurun antara 760 dan 830 M, masa puncak kejayaan wangsa Syailendra di Jawa Tengah, yang kala itu dipengaruhi Kemaharajaan Sriwijaya. Pembangunan Borobudur diperkirakan menghabiskan waktu 75 – 100 tahun lebih dan benar-benar dirampungkan pada masa pemerintahan raja Samaratungga pada tahun 825.

Asal mula nama Borobudur tidak jelas, meskipun memang nama asli dari kebanyakan candi di Indonesia tidak diketahui. Nama Borobudur pertama kali ditulis dalam buku “Sejarah Pulau Jawa” karya Sir Thomas Raffles. Raffles menulis mengenai monumen bernama borobudur, akan tetapi tidak ada dokumen yang lebih tua yang menyebutkan nama yang sama persis. Satu-satunya naskah Jawa kuno yang memberi petunjuk mengenai adanya bangunan suci Buddha yang mungkin merujuk kepada Borobudur adalah Nagarakretagama, yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada 1365.

Nama Bore-Budur, yang kemudian ditulis BoroBudur, kemungkinan ditulis Raffles dalam tata bahasa Inggris untuk menyebut desa terdekat dengan candi itu yaitu desa Bore (Boro); kebanyakan candi memang seringkali dinamai berdasarkan desa tempat candi itu berdiri. Raffles juga menduga bahwa istilah ‘Budur’ mungkin berkaitan dengan istilah Buda dalam bahasa Jawa yang berarti “purba”– maka bermakna, “Boro purba”. Akan tetapi arkeolog lain beranggapan bahwa nama Budur berasal dari istilah bhudhara yang berarti gunung.

Candi Borobudur Peninggallan Nabi Sulaiman

SEBUAH teka-teki yang selalu membuat penasaran seseorang yakni ketika berbicara sejarah, terutama sejarah masa lalu yang berkaitan dengan identitas kitab mulia (Al-Qur’an). Berawal dari pembahasaan Al-Qur’an Surat Saba’ ayat 18 sebagai berikut:

وَجَعَلْنَا بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ الْقُرَى الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا قُرًى ظَاهِرَةً وَقَدَّرْنَا فِيهَا السَّيْرَ سِيرُوا فِيهَا لَيَالِيَ وَأَيَّامًا آمِنِينَ

Dan Kami jadikan antara mereka dan antara negeri-negeri yang Kami limpahkan berkat kepadanya, beberapa negeri yang berdekatan dan Kami tetapkan antara negeri-negeri itu (jarak-jarak) perjalanan. Berjalanlah padanya beberapa malam dan siang dengan aman. [QS. Saba’/34: 18]

Borobudur Peninggallan Nabi Sulaiman

Ternyata berdasarkan hasil riset Lembaga Studi Islam dan Kepurbakalaan yang dipimpin oleh KH. Fahmi Basya, dosen Matematika Islam UIN Syarif Hidayatullah, bahwa sebenarnya “Candi Borobudur” adalah bangunan yang dibangun oleh “Tentara Nabi Sulaiman” termasuk didalamnya dari kalangan bangsa Jin dan Setan yang disebut dalam Alqur’an sebagai “Arsy Ratu Saba“, sejatinya PRINCES OF SABA atau “RATU BALQIS” adalah “RATU BOKO” yang sangat terkenal dikalangan masyarakat Jawa.

Sedangkan kepulauan jawa terdapat beragam candi-candi baik itu candi gedung songo, prambanan, candi mendut maupun candi borobudur yang identik dengan candi-candi yang bergariskan dengan lambang-lambang patung agama Budha. Sementara itu patung-patung di Candi Borobudur yang selama ini dikenal sebagai patung Budha, sejatinya adalah patung model bidadara dalam sorga yang menjadikan Nabi Sulaiman sebagai model dan berambut keriting. Dalam literatur Bani Israel dan Barat, bangsa Yahudi dikenal sebagai bangsa tukang dan berambut keriting, tetapi faktanya justru Suku Jawa yang menjadi bangsa tukang dan berambut keriting (perhatikan patung Nabi Sulaiman di Candi Borobudur ).

Hasil riset tersebut juga menyimpulkan bahwa “SUKU JAWA” disebut juga sebagai “BANI LUKMAN” karena menurut karakternya suku tersebut sesuai dengan ajaran-ajaran LUKMANUL HAKIM sebagaimana tertera dalam Al qur’an.

Perlu diketahui bahwa satu-satunya nabi yang termaktub dalam Alqur’an, yang menggunakan nama depan SU hanya Nabi Sulaiman As dan negeri yang beliau wariskan ternyata secara kebetulan diperintah oleh keturunannya yang juga bernama depan SU yaitu Sukarno, Suharto, dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) serta meninggalkan negeri bernama SLEMAN di Yogyakarta – Jawa Tengah. Nabi Sulaiman As mewarisi kerajaan dari Nabi Daud As yang dikatakan didalam Alqur’an dijadikan Khalifah di Bumi ( menjadi Penguasa Dunia dengan Benua Atlantis sebagai Pusat Peradabannya), Nabi Daud juga dikatakan raja yang mampu menaklukkan besi (membuat senjata dan gamelan dengan tangan, beliau juga bersuara merdu) dan juga menaklukkan gunung hingga dikenal sebagai Raja Gunung. Di Nusantara ini yang dikenal sebagai Raja Gunung adalah “SYAILENDRA”, menurut Dr. Daoed Yoesoef nama Syailendra berasal dari kata saila dan indra, saila = gunung dan indra = raja.

Jadi sebenarnya Bani Israel yang sekarang menjajah Palestina bukan keturunan Israel asli yang hanya terdiri 12 suku, tapi mereka menamakan diri suku ke 13 yaitu Suku Khazar (yang asalnya dari Asia Tengah) hasil perkawinan campur Bani Israel yang mengalami diaspora dengan penduduk lokal, posisi suku Khazar ini mayoritas di seluruh dunia. Sedang Yahudi asli Telah menghilang yang dikenal sebagai suku-suku yang hilang “The Lost Tribes” yang mana mereka pergi ke timur dan banyak yang menuju ke “THE PROMISED LAND” yaitu Indonesia. Dan kalau kita merunut lagi kembali seperti apa yang telah disampaikan oleh KH. Fahmi Basya tentang Candi Borobudur, maka akan semakin tampak jelas bahwa ketika beliau menjelaskan tentang Negeri Saba’ disitu dikatakan bahwa sebuah pemerintahan yang sangat kuat karena dipimpin oleh Nabi Sulaiman As dan Ratu Balqis dari hasil riset dengan di dukung oleh data-data yang ada, maka terbukti bahwa NEGERI SABA’ itu adalah INDONESIA dengan pusat pemerintahan di Jawa dan ARSY SABA’ yang dipindahkan atas perintah Nabi Sulaiman As adalah Candi Borobudur yang dipindahkan dari Istana Ratu BOKO, dan NEGERI SABA’ inilah yang kemudian dikatakan oleh KH Fahmi Basya ada kemiripan antara Cerita dengan BENUA ATLANTIS yang hilang itu. Dan sungguh luar biasa kalau fakta itu benar, berarti Negeri ini telah mewarisi peradaban besar bangsa-bangsa.

15 Point Bukti Candi Borobudur Peninggallan Nabi Sulaiman

1. Hasil Uji  Atom Carbon

Di buku-buku Ilmu Sejarah kita disebutkan bahwa Candi Borobudur didirikan pada abad ke-7 Masehi, tetapi menurut Teori paruh waktu , bahwa penelitian terhadap batu candi tersebut tidak bisa dihitung umurnya dengan Isotop C (Carbon). Sehingga bisa ditarik Hipotesa, bahwa Candi Borobudur tidak dibuat pada abad ke-7 Masehi.

Candi Borobudur Peninggallan Nabi Sulaiman

2. Phenomena Angka 19

Adanya phenomena angka 19 di Candi Borobudur. Adapun mengenai phenomena angka 19 itu terdapat di dalam Alqur’an berasal dari kalimat Bismillaahirrahmaanirrahiim yang terdiri dari 19 huruf. Kalimat Bismillaahirrahmaanirrahiim ini yang memperkenalkannya kepada kita adalah nabi Sulaiman As. Ketika beliau berkirim surat kepada Ratu Saba, Kop Surat dari Surat nabi Sulaiman As itu adalah kalimat Bismillaahirrahmaanirrahiim. Isi suratnya adalah: ” Alla ta’luu ‘alaiyya, wa’tuunni muslimiin ”(Jangan menyombong kepadaku dan datanglah kepadaku dengan berserah diri). Dan perlu diketahui surat itu sampai sekarang masih ada yaitu di Musium Nasional berupa lempengan emas bertuliskan Bismillah, surat itu awalnya ditemukan dikolam dekat Candi borobudur.

Candi Borobudur Peninggallan Nabi Sulaiman

Lempengan emas bertuliskan kalimat ‘Bismillah” Jadi, dapat dikatakan bahwa phenomena 19 itu sudah diketahui oleh Nabi Sulaiman As. Oleh sebab itu di Candi borobudur ada phenomena 19.

Candi Borobudur Peninggallan Nabi Sulaiman

3. Fenomena 3 Candi (Borobudur, Pawon, Mendut)

Candi Borobudur Peninggallan Nabi Sulaiman 1
Candi Borobudur Peninggallan Nabi Sulaiman 2

Karena yang membuat Candi Borobudur itu bukan manusia saja, tetapi juga Jin, maka segaris lurusnya tiga candi, yaitu Borobudur, Pawon dan Mendut, bukanlah hal kebetulan. Karena Jin bisa melihatnya dari atas. Untuk apa mereka membuat ketiga candi itu segaris lurus? Untuk membuat gambar Gerhana. Dengan demikian mereka memberitakan bahwa Borobudur itu gambar Matahari, Pawon itu gambar Bulan dan Mendut adalah gambar Bumi. Itu sebab Mendut mewakili Manusia. Disana ada sebuah patung Manusia sebagai wakil penduduk bumi adalah manusia. Mengapa Borobudur itu gambar Matahari.? Karena Ratu Saba’ itu dulunya kan penyembah Matahari, jadi ‘Arsy dia itu ada nuansa mataharinya.

4. Candi Borobudur berbentuk Piring dan Banyak Patung

Diceritakan pula di dalam Al-qur’an istananya berbentuk piring-piring dan patung-patung, sementara itu candi borobudur berbentuk piring dan banyak patung-patungnya, disinyalir patung Nabi Sulaiman As.

Candi Borobudur Peninggallan Nabi Sulaiman
Candi Borobudur Peninggallan Nabi Sulaiman
Candi Borobudur Peninggallan Nabi Sulaiman

5. Sleman di DI. Yogyakarta

Candi Borobudur adalah peninggalan Nabi Sulaiman As. dan Indonesia adalah negeri SABA yg diceritakan Al-qur’an dalam surat As-Saba (34). karenanya ada nama daerah Sleman di DI. Yogyakarta – Jawa Tengah yang diambil dari nama Nabi Sulaiman As.

Candi Borobudur Peninggallan Nabi Sulaiman
6.  Candi ratu Boko

Sementara itu masih di kota Jogjakarta, tepatnya di daerah Prambanan ada candi ratu Boko yang di ambil dari nama Ratu Bulqo/Bilkis. Candi ratu Boko

Candi Borobudur Peninggallan Nabi Sulaiman
Candi Borobudur Peninggallan Nabi Sulaiman
Candi Borobudur Peninggallan Nabi Sulaiman

7. Buah Mojo Pahit

Di dalam Qur’an Surat As-Saba tanda-tanda daerahnya ada buah pahit, sementara disekitar candi borobudur ada buah Mojo Pahit. bahkan sebuah kerajaan besar yang pernah jaya di pulau jawa dulu rela menamakan kerajaannya dengan nama Kerajaan Majapahit.

Candi Borobudur Peninggallan Nabi Sulaiman
Candi Borobudur Peninggallan Nabi Sulaiman

8. Wono Sobo dan Wono  Giri

Lalu diceritakan di dalam Al-Qur’an lagi: bahwa daerah Saba’ dikelilingi dua hutan, sementara itu Borobudur disana ada daerah Wanagiri dan WanaSABA, dimana dalam kamus bahasa jawa kawi; wana = hutan, saba = pertemuan.

Candi Borobudur Peninggallan Nabi Sulaiman

9. Kain Sutra

Dimana seperti dalam Alqur’an Nabi Sulaiman menggunakan dua lembar kain dan kain yang luar adalah sutra seperti patung di candi yang terdapat lipatan sutra.

Candi Borobudur Peninggallan Nabi Sulaiman
Candi Borobudur Peninggallan Nabi Sulaiman

10. Solomon Island

Diceritakan lagi Nabi Sulaiman sering beristirahat dan berlibur di pantai sebelah timur negeri Saba, sementara di sebelah timur Indonesia dekat papua ada pulau Solomon, yang di ambil dari nama Nabi Sulaiman As.

Candi Borobudur Peninggallan Nabi Sulaiman

11. Relief Burung

Relief-relief di candi mengambarkan cerita tentang Nabi Sulaiman diantaranya gambar burung yang mengantar surat kepada ratu Bilkis.

Candi Borobudur Peninggallan Nabi Sulaiman

Sedangkan relief yang bergambar burung berkepala manusia, memberikan penjelasan bahwa burung hud-hud tersebut bisa berbicara dengan Nabi Sulaiman.

Candi Borobudur Peninggallan Nabi Sulaiman

12. Negri Saba dihancurkan Berkeping-keping

Di dalam Al-Qur’an surat As-Saba’ diceritakan bahwa negeri SABA telah di azab Allah karena penduduknya kufur dan tidak beriman, yaitu dengan mengirimkan banjir besar yang menghancurkan negeri Saba’ menjadi berkeping-keping. Karenanya hanya Indonesia-lah satu-satunya negara di Dunia yang mempunyai 17.000 pulau lebih.

Candi Borobudur Peninggallan Nabi Sulaiman
Candi Borobudur Peninggallan Nabi Sulaiman
Candi Borobudur Peninggallan Nabi Sulaiman

13. Indonesia adalah negeri SABA yang hilang

Oleh Plato dan para ilmuwan barat diistilahkan benua Atlantis yang hilang. Menurut penelitian terakhir oleh Santos bahwa indonesia adalah benua atlantis yang hilang.

Candi Borobudur Peninggallan Nabi Sulaiman

14. Berawalan Nama SU

Diantara Ribuan jumlah para Nabi, hanya Nabi Sulaiman As yang mempunyai nama Jawa yang berawalan “SU”, seperti nama-nama yang pada umum orang jawa,  Suparmin, Suharto, Sukarno, Supratman, Sulistyono dll.

15. Angin Muson

Adanya angin muson di Indonesia semakin menguatkan bukti bahwa Indonesia adalah negeri Saba’.

Candi Borobudur Peninggallan Nabi Sulaiman
Candi Borobudur Peninggallan Nabi Sulaiman
Candi Borobudur Peninggallan Nabi Sulaiman

Dan masih banyak lagi fakta-faktanya yang lain.!

Candi Borobudur Peninggallan Nabi Sulaiman
Candi Borobudur Peninggallan Nabi Sulaiman

Nah kalau hasil penelitian ini benar adanya, bahwa yang dimaksud dengan Negeri Saba’ adalah Indonesia dan Candi Borobudur Peninggallan Nabi Sulaiman. Sungguh luar biasa bangsa ini, kita telah mewarisi peradaban yang mulia tersebut.

Wallahu ‘alam bissawaab

Sobat setuju dengan Candi Borobudur Peninggallan Nabi Sulaiman??? silahkan tinggalkan pendapat sobat dikolom komentar untuk diskusi bersama.

41 thoughts on “Candi Borobudur Peninggallan Nabi Sulaiman”

    • tidak dihubung2kan ya, tapi memang semua ciri2nya cocok . Alquran adalah kitab yang bisa menjelaskan segala sesuatu, jika ini cocok dengan ayat2, apalagi ditunjang oleh bukti fisik dan matematika, bisa jadi ini benar. Kita jangan apriori, kalo memang ga setuju pun sebutkan pula data dan bukti fisik yang menguatkan ketidaksetujuan anda sebagaimana bpk KH Fahmi Basya mengungkap ini semua dengan ayat alquran yang jelas disertai bukti fisik dan matematis.

      Reply
  1. Subhanallah,
    Di sini saya cuma berpendapat saja, apabila semua teori di atas memang benar adanya ya syukur. Tapi lebih baik apabila kita mengesampingkan itu dulu dan berpikir logis mengenai bentuk arsitektur bangunan Candi yang hanya dibangun oleh sekolompok manusia saja kemudian diteliti lebih dalam, sehingga bisa menjadi ilmu yang lebih bermanfaat terutama bidang arsitektur bangunan.
    Wallahualam bisawab.

    Reply
    • nabi sulaiman memang pada zaman bikin patung, gedung2 yg tinggi gan…tp bukan untuk disembah….coba baca di surat saba penjelasannya

      Reply
  2. Kalo ni peninggalan nabi islam kenapa banyak patung” buddha ? .
    lalu yang umat buddha lakukan itu bukan penyembahan kepada patung, tapi kepada jasa-jasa/ajaran yang beliau berikan.

    Reply
    • nabi sulaiman membawa ajaran tauhid…sedangkan ajaran islam dibawa nabi muhammad yg merupakan penyempurnaan ajaran tauhid yg dibawa oleh nabi terdahulu

      Reply
  3. Berarti satu2nya peninggalan islam yang penuh dengan arca2 padahal islam mengharamkan arca/patung ya habat banget berani melawan aturan

    Reply
  4. Kunci utama masalah ini ada di situs boko, si penulis lupa bahwa ada banyak prasasti peninggalan saat pembangunan dan alih fungsi boko.

    SITUS KRATON RATU BOKO
    Situs Kraton Ratu Boko merupakan sebuah situs peninggalan masa Indonesia Kuna yang diperkirakan berasal dari masa abad VIII. Hal itu didasarkan pada beberapa temuan Prasasti di Kawasan tersebut antara lain:
    1. Prasasti Abhayagiriwihara ( 714 Saka atau 792 Masehi), tentang pendirian bangunan suci untuk Avalokitesvara
    2. Prasasti Ratu Boko A (778 Saka atau 856 Masehi) tentang pendirian Lingga Krttivasa oleh Sri Kumbhaja.
    3. Prasasti Ratu Boko B (778 Saka atau 856 Masehi) tentang pendirian Lingga Tryamvaka oleh Sri Kumbhaja
    4. Prasasti Ratu Boko C (tanpa tahun) tentang pendirian Lingga Hara oleh Kalasodbhava
    5. Prasasti Pereng (778 Saka atau 856 Masehi) tentang pendirian Candi Bhadraloka oleh Rakai Walaing Pu Kumbhayoni
    Berdasar interpretasi terhadap berbagai data yang ada, diperkirakan bahwa Situs Kraton Ratu Boko telah dihuni atau menjadi pemukiman sejak kurun waktu sekitar 600 M – 700 M sampai dengan sekitar tahun 1400 M. (Ayuati & Nurcahyo, 2003:8, 32). Namun sampai dengan tahun 1994 pun di Kawasan Kraton Ratu Boko masih menjadi hunian penduduk setempat, hingga akhirnya mereka diberikan ganti rugi dalam proses sterilisasi kawasan Zona 1 dari pemukiman, meskipun sampai hari ini (2015) masih ada 5 KK yang bertahan tetap berada di zona 1 karena belum tercapai kesepakatan ganti rugi.
    Untuk plakat emas yg di boko pun ketika apakah benar ada kalimat bissmillah,? Bukankah jaman Nabi Sulaiman masih belum menggunakan aksara Hijjay iyyah dan bahasa arab? Yakni aksara ibrani dengan bahasa arramaic??

    Tapi biasanya pendukung Fahmi Basya tidak akan mau menerima karena buku itu di isi dengan ayat2 Al Quran untuk menguatkan, padahal belum tentu tafsir beliau 100% benar. Banyak kejanggalan yang saya temukan dari teori beliau.

    Reply
  5. seperti judul blognya, itu kan hanya Opini, jadi masih menjadi perdebatan. Karena sejarah patokannya hanya lewat lisan maupun tulisan. gak ada bukti lain selain dari 2 itu. Yang menceritakan dan juga yang mendengarkan sama-sama gak berada disana kan?

    Reply
  6. Mungkin Terlalu berlebihan…
    Pake “BANGET dan SEKALI….gan..

    Dipelajari dulu gan…

    Ini Tanah Jawa Bukan Timur Tengah Daerah berpadang Pasir..

    Reply
    • Al quran memberitahukan seluruh aspek umat manusia.. Ga liat suku ras atau apalah.. Emangnya di tanah jawa ga masuk kedalam alquran? Emangnya didalem alquran cuma ngebahas timur tengah doang?? Coba dibaca lagi.. Jangan dibaca doang, tapi dipelajarin

      Reply
  7. Dan aku datangkan dari SABA kabar yg pasti” “tidak dia, melainkan “peringatan” untuk alam semesta” dari sabda itu jelas kok, kalo dari saba adanya peringatan2 untuk alam semesta contohnya : tsunami aceh, letusan krakatau, lumpur lapindo, inget walaupun lumpur lapindo kesalahan manusia, tapi lumpur itu dari alam.. Yg masuk ke bencana atau mungkin peringatan untuk alam semesta.. 😉 gue percaya

    Reply

Leave a Comment